Langsung ke konten utama

Latar Belakang

Manusia diciptakan dengan sangat beragam suku, ras, agama, budaya dan peradaban. Dalam perjalanan sejarah terdapat banyak kebudayaan dan peradaban manusia yang terus berubah dan berkembang sesuai dengan dinamika zaman. 

Rasulullah Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya dengan Kitab Suci Al-Quran adalah manusia dan masyarakat ideal yang dipilih dan dijadikan teladan kesempurnaan sejak penciptaan hingga akhir zaman. 

Sebagaimana kita ketahui bersama sejarah mencatat bahwa sekitar tahun 1998 dan beberapa dekade sesudahnya terjadi krisis mendalam dan bersifat multi dimensi di negeri ini. Beberapa diantaranya adalah krisis moneter, krisis energi, bencana alam (tsunami Aceh, gempa Jogjakarta, gempa Poso dll), keterbatasan lapangan kerja dan beragam krisis lain di lingkungan terdekat diri dan keluarga.

Bersamaan dengan itu terjadi perkembangan teknologi digital yaitu komputer, jaringan dan Internet.

Komputer adalah perangkat elektronik yang beroperasi dengan menjalankan serangkaian instruksi dalam bahasa mesin untuk tujuan tertentu. Beberapa komputer kemudian dirangkai dan dihubungkan dengan sistem perkabelan sehingga dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan bersama secara terpusat dan disebut jaringan. 

Internet bermula dari instalasi struktur jaringan teknologi komputer dengan struktur induk di Amerika Serikat-AS(barat). 

Dilanjutkan dengan pembangunan infrastruktur teknologi komunikasi digital dengan pemasangan kabel serat optik di darat dan bawah laut melintasi batas negara di seluruh dunia. Lalu ditambah dengan penempatan beragam satelit komunikasi diluar angkasa pada orbit mengitari bumi. 

Infrastruktur teknologi komunikasi digital ini berfungsi sebagai tulang punggung(backbone) sistem informasi publik modern yang dapat diakses secara global. 

Diikuti dengan perangkat lunak, aplikasi, layanan dan fitur komunikasi digital. Beberapa diantaranya antara lain: Logika fuzzy, artifisial inteligen, animasi, game, multimedia, aplikasi, IoT dan media sosial.  

Media sosial adalah sebuah media berbasis situs internet yang menghubungkan setiap pengguna daring(dalam jaringan) sehingga masing masing dapat berkomunikasi, berinteraksi dan berbagi menembus batas ruang dan waktu. 

Teknologi komputer, jaringan dan Internet pun membuka dunia maya (virtual reality) sebagai sebuah dimensi baru dalam kehidupan manusia. Virtual reality (VR) atau realitas maya adalah suatu realitas buatan yang bersifat maya. Suatu realitas yang disimulasikan dengan komputer yang membuat pengguna dapat berinteraksi dengan tiruan suatu lingkungan asli maupun suatu lingkungan yang hanya ada dalam imaginasi.

Teknologi komputer, jaringan dan Internet dengan kelebihannya mengungguli teknologi komunikasi analog. Industri media massa dunia segera mengadopsi sistem informasi digital dalam strukturnya. Berbagai kalangan masyarakat pun berbondong bondong mengakses multimedia, internet dan media sosial dari platform jaringan mancanegara. 

Internet menghubungkan manusia satu dengan yang lain menembus batas dimensi ruang, waktu, agama, sosial, suku, ras, bangsa, bahasa dan budaya dengan cepat. Arus informasi mengalir sangat deras mendorong gerakan keterbukaan dan perubahan sosial pada tingkat global.  

Media sosial segera menjadi katalisator tumbuhnya beragam komunitas virtual baik yang positif maupun negatif. Secara ekstrim dapat dikatakan bahwa internet memungkinkan komunikasi antara penghuni surga dan neraka.

Sejumlah besar organisasi pendidikan, profesi, sosial dan kemasyarakatan terkena dampaknya sehingga mengalami gejolak di lingkungan internal dan eksternal nya.

Pada tahun 2001, Tiongkok di timur mengumumkan pengembangan teknologi internet dengan struktur induk independen secara mandiri dan mengoperasikannya secara komersial dan intensif pada tingkat global. Perang dagang diantara dua raksasa ekonomi pun tidak bisa terelakkan.

Ekosistem informasi publik pun terbelah lagi dan terpolarisasi pada dua kubu yaitu AS di barat dan Tiongkok di timur.  

Dengan komputer atau gawai di tangan setiap orang dapat terlibat dan terkena dampak perang dagang yang membingungkan dari dua kubu yang berlawanan. Tahun 2005 dan sekitarnya adalah puncak dari kekacauan dan krisis multi dimensi ini. 

Dengan kekuatan dan izin Allah SWT, pada puncak krisis kami menyampaikan sebuah ayat dari Al-Qur'an yang berbunyi: 



"Jika kamu tidak meninggalkan sisa riba, maka ketahuilah bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat maka bagimu pokok hartamu kamu tidak menganiaya dan tidak pula dianiaya." Al-Baqarah 2:279 

sebagai pembuka proposal kegiatan penerbitan Tabloid Media Surabaya yang ditujukan kepada para ulama dilingkungan masjid Al-Falah Surabaya dengan pengarah Bapak Ustadz KH. Muammal Hamidy LC. MA (alm) dan dipublikasikan pada beberapa media cetak nasional dari Surabaya. 

Ayat Al-Qur'an tersebut merupakan mu'jizat (tanda kekuasaan dari Yang Maha Agung) dan mewujud sebagai tonggak sejarah dan memicu pecahnya Revolusi Mental, yaitu sebuah revolusi sosial yang mendorong tumbuhnya iklim keterbukaan, gerakan anti korupsi, rasionalisasi dan bangkitknya beragam pemikiran ekonomi syariah.

Perkembangan ini disusul dengan pembangunan infrastruktur fisik yang sangat masif. Dimana mana di seluruh dunia dipenuhi dengan infrastruktur, gedung dan fasilitas publik baru yang megah dan dilengkapi dengan teknologi informasi yang canggih. 

Sekitar tahun 2018 dicanangkan revolusi industri 4.0 yang diikuti dengan gelombang restrukturisasi dunia.

Pada sekitar awal tahun 2019 berjangkit wabah Covid19 bermula dari kota Wuhan provinsi Hubei, Tiongkok dan meluas menjadi pandemi global yang dahsyat.

Korban terus berjatuhan, pemerintah segera memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), menerapkan protokol kesehatan dan vaksinasi sebagai upaya untuk mencegah penularan dan memutus mata rantai penyebaran covid19. 

Setiap orang diwajibkan tinggal dirumah dan aktivitas dengan kerumunan manusia dipandang sebagai sumber yang penyebab terjadinya kluster baru covid19 dan dilarang. Kegiatan dan aktivitas pendidikan, ekonomi, sosial, kemasyarakatan dan keagamaan segera ditiadakan. 

Bahkan beberapa kali ibadah haji dan umroh dibatalkan dan kalaupun ada melaksanakannya dijalankan dibawah pengawasan yang ketat dengan alasan yang sama. 

Sejumlah besar paradoks pun terjadi sebagai akibat adanya ketidak setimbangan dalam sistem. 

Dimana mana terdapat infrastruktur, gedung gedung dan fasilitas publik yang tidak dioperasikan sesuai kapasitas menjadi sumber ketimpangan struktur pendapatan dan biaya yang berakibat pada kerusakan material. 

Beban pinjaman pembiayaan investasi pembangunan dapat menjadi sumber krisis ekonomi, sosial dan hubungan internasional dimasa depan dalam jangka panjang.

Aktivitas ekonomi, sosial dan kemasyarakatan dialihkan melalui media daring,  padahal media daring membutuhkan investasi dan biaya operasional yang tinggi. Tidak semua orang mampu memanfaatkan media daring. 

Aktivitas yang utama berkonsentrasi pada penanganan pasien covid19 dimana seluruhnya membutuhkan pembiayaan yang besar.

Pembatasan aktifitas ekonomi mereduksi sumber pendapatan. Keterbatasan lapangan kerja mendorong timbulnya beragam aksi kejahatan dan kriminalitas.

Pembatasan aktifitas pendidikan menekan pengembangan sumber daya manusia.

Dengan semua perkembangan tersebut terasa kita semua berada dalam suatu kehidupan yang asing dan sulit dimengerti bahkan varian baru covid19 terus bermunculan. 

Secara sosial pandemi covid19 membawa pada sikap mental pesimis dengan dampak negatif yang luas. Secara rasional hal ini memunculkan kekhawatiran terjadinya beragam krisis baru yang mengarah pada kebangkrutan global. 

Waktu berjalan terus dan pandemi ini menunjukkan tanda tanda berakhir. Tetapi di beberapa kawasan dan wilayah terjangkit bergam wabah dan penyakit yang lain. Dengan demikian dapat kita saksikan bersama bahwa krisis multidimensi ini belum terpecahkan.  

Riba

Dengan beberapa perspektif berbeda sejumlah ahli memastikan bahwa riba adalah penyebab krisis multi dimensi yang melanda dunia.

Secara eksplisit dari redaksi ayat Al-Baqarah 2:279 tersebut di atas tampak jelas dan dapat dipastikan bahwa covid19 dan wabah penyakit adalah bentuk dan campur tangan Allah dan Rasul-Nya untuk memerangi riba di dunia. 

Meninggalkan riba adalah perintah-Nya dan siapa pun di dunia ini harus mematuhinya secara sukarela atau dengan paksa. Perintah ini disertai dengan ancaman bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangi siapa saja yang melanggarnya dan setiap orang dihadapkan pada kenyataan yang sama. 

Dengan demikian obat penawar dan solusi yang dapat mengakhiri pandemi covid19 dan wabah penyakit adalah doa dan berjuang meninggalkan sisa riba secara menyeluruh sebagaimana dimaksud dalam redaksi ayat tersebut. 

Sudah pasti bahwa Dia memberikan jalan kemudahan bagi siapa saja yang menjalankan perintah-Nya.

Meninggalkan sisa riba merupakan isu sentral dan inti perjuangan bersama yang bersifat multi dimensi. Dan kita dihadapkan pada sejumlah permasalahan besar yang wajib dipecahkan bersama. Beberapa permasalahan tersebut antara lain:

Indonesia hidup dilingkungan global dan mewarisi sistem hukum, pendidikan dan ekonomi peninggalan kolonial berbasis riba. Riba diajarkan dalam dunia pendidikan dan dipraktekkan secara luas dan mengakar pada aktivitas ekonomi, sosial, kemasyarakatan, birokrasi, legislasi, hukum, perbankan, bank sentral dan bahkan perdagangan global. Sampai batas batas tertentu praktek riba masih berlaku dan mendapat subsidi.

Teknologi

Teknologi informasi digital berbasis komputer, jaringan dan internet menjadi sangat populer dan mereformasi sistem informasi publik modern. Tetapi teknologi digital wajib mendapat perhatian karena bermuka dua. Disamping manfaat yang tersedia juga terdapat sejumlah mudharat di dalamnya. Pendidikan, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia yang didasarkan pada akhlaq merupakan prioritas dan tema sentral.

Media

Berkembangnya teknologi komunikasi digital mereformasi sistem informasi publik modern menjadi berbasis komputer, jaringan dan internet. Dalam prakteknya, ekosistem informasi publik yang baru belum terbentuk dengan sempurna. Ekosistem informasi publik terkotak kotak dalam sejumlah besar komunitas virtual. Informasi tersebar, terkonsentrasi, terdistribusi dan beredar melalui media dalam jaringan(daring) yang hanya dapat diakses melalui perangkat berbasis teknologi komputasi. 

Tidak semua orang memperoleh informasi karena alasan praktis, kesempatan, ekonomi atau karena gagap teknologi. Informasi hanya beredar pada sebagian orang yang memiliki perangkat berbasis teknologi komputasi dalam beragam komunitas virtual. 

Industri media massa yang ada belum sepenuhnya berhasil mengadopsi teknologi digital untuk publik sehingga belum terjadi pemerataan informasi. Ketimpangan informasi antara komunitas virtual dalam jaringan dan selain mereka diluar jaringan pun terjadi dan tak terhindarkan. 

Kepemimpinan ulama

Para ulama  adalah pewaris para nabi sudah semestinya mereka ditempatkan pada puncak kepemimpinan. Karena mereka  yang dapat menjelaskan dan menjawab berbagai masalah terkini di masyarakat dengan memberikan fatwa(keterangan) keagamaan.